Senin, 03 Oktober 2016

Museum UGM

Museum UGM

Definisi:
Universitas Gadjah Mada (UGM) merupakan salah satu universitas tertua di Indonesia yang tentunya memiliki banyak sejarah. Sejarah ini tidak luput dari kisah-kisah para pejuang bangsa dan pendidikan nasional. Oleh karena itu, Universitas Gadjah Mada ini juga disebut sebagai Universitas Perjuangan, Universitas Nasional, Universitas Kerakyatan, Universitas Pancasila, dan bahkan Universitas Kebudayaan. Untuk menjaga kelima jati diri Universitas Gadjah Mada tersebut, maka dibangunlah sebuah sarana yang efektif dan efisien untuk senantiasa mentransformasikan kelima jati diri itu, yaitu Museum UGM.

Denah:
Alamat: Universitas Gajah Mada, Bulaksumur, Blok D-6 & D-7, Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta
Telepon: (0274) 588688
Jam Buka:

Selasa
09.00–16.00
Rabu
09.00–16.00
Kamis
09.00–16.00
Jumat
09.00–16.00
Sabtu
Tutup
Minggu
Tutup
Senin
09.00–16.00


Akses:
Akses menuju museum UGM cukup mudah, karenaletak museum yang didalam komplek GSP. 
Jika wisatawan akan berkunjung ke museum UGM sampai jogja menggunakan kereta, dapat berhenti si stasiun Tugu maupun Lempuyangan. 

Dari stasiun Lempuyangan, wisatawan dapat menunggunakan jasa ojek seharga 30.000 dan taxi 50.000. Untuk stasiun Tugu memakai biaya transport yang sama tetapi terkadang lebih mahal sampai selisih harga 10.000.

Sejarah :

Universitas Gadjah Mada (UGM) adalah universitas negeri tertua dan terbesar di Indonesia. Dalam sejarah pendiriannya, UGM tidak terlepas dari peran para tokoh  pejuang dan pendiri bangsa dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan negara Indonesia. Berbagai tokoh pejuang perang kemerdekaan telah berjasa melahirkan Universitas Gadjah Mada. Maka tidak heran bila Universitas Gadjah Mada dikatakan sebagai Universitas perjuangan dan berkerakyatan. Di samping itu, UGM juga menjadi media transformatif dalam bidang keilmuan, kemasyarakatan, dan kebangsaan. Dengan peran yang dimiliki oleh UGM telah mendekatkan diri dengan masyarakat karena telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam perjalanan perjuangan kemerdekaan. Dokumentasi yang melimpah tentang sumbangsih UGM baik dalam pengabdian masyarakat, pendidikan, dan penelitian perlu dikenalkan, dikelola, dan dibudidayakan supaya tetap terpelihara. Sehingga, masyarakat bisa mengenal lebih dekat lagi melalui rekam jejak UGM dan sumbangsihnya dari masa ke masa.

Sejarah berdirinya Universitas Gadjah Mada (UGM) tidak terlepas dari peran para tokoh pejuang kemerdekaan Indonesia. Kiprah UGM dari berdiri hingga saat ini menjadi tongak sejarah dan dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian. UGM lahir tidak semata-mata untuk pendidikan dan pengajaran tetapi sebagai tongak kebangkitan pendidikan nasional. Lahirnya UGM pada tanggal 19 Desember 1949 sebagai salah satu bukti kebangkitan pendidikan nasional di Yogyakarta. Pasca agresi Militer Belanda ke-2, 19 Desember 1948, menyebabkan lumpuhnya Ibu kota Republik Indonesia di Yogyakarta. Dalam hal ini, gagasan lahirnya UGM sebagai universitas perjuangan, universitas nasional, universitas Pancasila, Universitas Kerakyatan dan Universitas Kebudayaan menjadi bagian yang integral dan fundamental dalam proses perjalanan bangsa. Sri Sultan HB IX berperan secara signifikan dalam pendidikan dengan membuka keraton sebagai tempat belajar dan mengajar yang selanjutnya menjadi cikal bakal lahirnya UGM. Perjalanan UGM dalam mengukir peradaban dan sumbangsihnya di bidang keilmuan, kebangsaan, pendidikan, pengabdian, dan penelitian sampai sejauh ini masih belum banyak dipahami oleh masyarakat dan kalangan civitas akademika UGM sendiri.

Keunikan:
Yang menarik, di museum ini ada Ruang Barry, Barrack Obama kecil. Di dalam ruangan tersebut,  terdapat tempat tidur yang pernah digunakan Obama. Pada waktu libur panjang puasa tahun 1967-1969, Barrack Obama sering berkunjung ke Yogyakarta dan menginap di rumah Iman Soetiknjo, paman tirinya.
Museum yang satu ini tergolong unik. Karena bangunannya yang berbentuk rumah kuno khas Jawa dan lokasinya yang strategis,  di kompleks universitas.Sejauh ini, antusiasme masyarakat cukup tinggi. Ini terlihat dari banyaknya pengunjung yang datang. Mulai pelajar sekolah dasar sampai turis asing. Pada beberapa bulan yang lalu, ada belasan warga pelajar Amerika Serikat yang exchange ke Yogyakarta dan menyempatkan diri mengunjungi museum. Bahkan Maya Soetoro, adik Barrack Obama Juni 2014 lalu menyempatkan diri mampir ke Museum UGM. Saat itu, Maya Soetoro merasa senang bisa mengunjungi Yogyakarta, setelah 23 tahun yang lalu.
Museum UGM diresmikan pada Dies Natalis UGM ke-64, tepatnya pada 19 Desember 2013. Kehadiran Museum UGM
ini menambah jumlah museum yang dimiliki UGM. Yakni, Museum Biologi, Museum Peta, Museum Gumuk Pasir (Geospasial) Parangtritis, Museum Kayu Wanagama, dan Museum Paleoantropologi. Dengan adanya Museum UGM, saat ini di DIY terdapat 45 buah museum. Karena, dari jumlah itu, 33 museum telah masuk organisasi museum yang diberi nama Badan Musyawarah Museum (Barahmus) DIY.

Opini:


Menurut saya museum UGM sudah menjadi museum yang cuup baik dengan sudah cukup anyak koleksi yang dapat memberikan kita edukasi tentang bagaimana sejarah UGM dan tokoh-tokoh penting yang berjasa atas terbentuk serta berkembangnya Universitas Gadjah Mada. Tetapi, saat ini masih sedikit mahasiswa UGM yang mengenal museum kampusnya. Bahkan beberapa dari mereka tidak mengetahui keberadaan museum tersebut. Sebuah kenyataan yang miris saat mahasiswa tidak mengetahui di mana tempat yang menyimpan berbagai sejarah berdirinya UGM, kampus mereka sendiri. Padahal ada banyak cara agar mahasiswa lebih mengenal museumnya. Contohnya saat Pelatihan Pembelajar Sukses Mahasiswa Baru (PPSMB), mahasiswa baru dapat diajak ke museum tersebut. 

Sumber:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar