Museum
UGM
Definisi:
Universitas
Gadjah Mada (UGM) merupakan salah satu universitas tertua di Indonesia yang
tentunya memiliki banyak sejarah. Sejarah ini tidak luput dari kisah-kisah para
pejuang bangsa dan pendidikan nasional. Oleh karena itu, Universitas Gadjah
Mada ini juga disebut sebagai Universitas Perjuangan, Universitas Nasional,
Universitas Kerakyatan, Universitas Pancasila, dan bahkan Universitas
Kebudayaan. Untuk menjaga kelima jati diri Universitas Gadjah Mada tersebut,
maka dibangunlah sebuah sarana yang efektif dan efisien untuk senantiasa
mentransformasikan kelima jati diri itu, yaitu Museum UGM.
Denah:
Alamat: Universitas Gajah Mada, Bulaksumur, Blok D-6
& D-7, Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta
Telepon: (0274) 588688
Jam Buka:
Selasa
|
09.00–16.00
|
Rabu
|
09.00–16.00
|
Kamis
|
09.00–16.00
|
Jumat
|
09.00–16.00
|
Sabtu
|
Tutup
|
Minggu
|
Tutup
|
Senin
|
09.00–16.00
|
Akses:
Akses menuju museum UGM cukup mudah, karenaletak museum yang didalam komplek GSP.
Jika wisatawan akan berkunjung ke museum UGM sampai jogja menggunakan kereta, dapat berhenti si stasiun Tugu maupun Lempuyangan.
Dari stasiun Lempuyangan, wisatawan dapat menunggunakan jasa ojek seharga 30.000 dan taxi 50.000. Untuk stasiun Tugu memakai biaya transport yang sama tetapi terkadang lebih mahal sampai selisih harga 10.000.
Sejarah :
Universitas Gadjah Mada (UGM) adalah universitas
negeri tertua dan terbesar di Indonesia. Dalam sejarah pendiriannya, UGM tidak
terlepas dari peran para tokoh pejuang dan pendiri bangsa dalam
memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan negara Indonesia. Berbagai tokoh
pejuang perang kemerdekaan telah berjasa melahirkan Universitas Gadjah Mada.
Maka tidak heran bila Universitas Gadjah Mada dikatakan sebagai Universitas
perjuangan dan berkerakyatan. Di samping itu, UGM juga menjadi media
transformatif dalam bidang keilmuan, kemasyarakatan, dan kebangsaan. Dengan
peran yang dimiliki oleh UGM telah mendekatkan diri dengan masyarakat karena
telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam perjalanan perjuangan
kemerdekaan. Dokumentasi yang melimpah tentang sumbangsih UGM baik dalam
pengabdian masyarakat, pendidikan, dan penelitian perlu dikenalkan, dikelola,
dan dibudidayakan supaya tetap terpelihara. Sehingga, masyarakat bisa mengenal
lebih dekat lagi melalui rekam jejak UGM dan sumbangsihnya dari masa ke masa.
Sejarah berdirinya Universitas Gadjah Mada (UGM) tidak terlepas dari peran para tokoh pejuang kemerdekaan Indonesia. Kiprah UGM dari berdiri hingga saat ini menjadi tongak sejarah dan dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian. UGM lahir tidak semata-mata untuk pendidikan dan pengajaran tetapi sebagai tongak kebangkitan pendidikan nasional. Lahirnya UGM pada tanggal 19 Desember 1949 sebagai salah satu bukti kebangkitan pendidikan nasional di Yogyakarta. Pasca agresi Militer Belanda ke-2, 19 Desember 1948, menyebabkan lumpuhnya Ibu kota Republik Indonesia di Yogyakarta. Dalam hal ini, gagasan lahirnya UGM sebagai universitas perjuangan, universitas nasional, universitas Pancasila, Universitas Kerakyatan dan Universitas Kebudayaan menjadi bagian yang integral dan fundamental dalam proses perjalanan bangsa. Sri Sultan HB IX berperan secara signifikan dalam pendidikan dengan membuka keraton sebagai tempat belajar dan mengajar yang selanjutnya menjadi cikal bakal lahirnya UGM. Perjalanan UGM dalam mengukir peradaban dan sumbangsihnya di bidang keilmuan, kebangsaan, pendidikan, pengabdian, dan penelitian sampai sejauh ini masih belum banyak dipahami oleh masyarakat dan kalangan civitas akademika UGM sendiri.
Sejarah berdirinya Universitas Gadjah Mada (UGM) tidak terlepas dari peran para tokoh pejuang kemerdekaan Indonesia. Kiprah UGM dari berdiri hingga saat ini menjadi tongak sejarah dan dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian. UGM lahir tidak semata-mata untuk pendidikan dan pengajaran tetapi sebagai tongak kebangkitan pendidikan nasional. Lahirnya UGM pada tanggal 19 Desember 1949 sebagai salah satu bukti kebangkitan pendidikan nasional di Yogyakarta. Pasca agresi Militer Belanda ke-2, 19 Desember 1948, menyebabkan lumpuhnya Ibu kota Republik Indonesia di Yogyakarta. Dalam hal ini, gagasan lahirnya UGM sebagai universitas perjuangan, universitas nasional, universitas Pancasila, Universitas Kerakyatan dan Universitas Kebudayaan menjadi bagian yang integral dan fundamental dalam proses perjalanan bangsa. Sri Sultan HB IX berperan secara signifikan dalam pendidikan dengan membuka keraton sebagai tempat belajar dan mengajar yang selanjutnya menjadi cikal bakal lahirnya UGM. Perjalanan UGM dalam mengukir peradaban dan sumbangsihnya di bidang keilmuan, kebangsaan, pendidikan, pengabdian, dan penelitian sampai sejauh ini masih belum banyak dipahami oleh masyarakat dan kalangan civitas akademika UGM sendiri.
Keunikan:
Yang menarik, di museum ini ada Ruang Barry, Barrack Obama kecil. Di dalam
ruangan tersebut, terdapat tempat tidur yang pernah digunakan Obama. Pada
waktu libur panjang puasa tahun 1967-1969, Barrack Obama sering berkunjung ke
Yogyakarta dan menginap di rumah Iman Soetiknjo, paman tirinya.Museum yang satu ini tergolong unik. Karena bangunannya yang berbentuk rumah kuno khas Jawa dan lokasinya yang strategis, di kompleks universitas.Sejauh ini, antusiasme masyarakat cukup tinggi. Ini terlihat dari banyaknya pengunjung yang datang. Mulai pelajar sekolah dasar sampai turis asing. Pada beberapa bulan yang lalu, ada belasan warga pelajar Amerika Serikat yang exchange ke Yogyakarta dan menyempatkan diri mengunjungi museum. Bahkan Maya Soetoro, adik Barrack Obama Juni 2014 lalu menyempatkan diri mampir ke Museum UGM. Saat itu, Maya Soetoro merasa senang bisa mengunjungi Yogyakarta, setelah 23 tahun yang lalu.
Museum UGM diresmikan pada Dies Natalis UGM ke-64, tepatnya pada 19 Desember 2013. Kehadiran Museum UGM
Opini:
Menurut saya
museum UGM sudah menjadi museum yang cuup baik dengan sudah cukup anyak koleksi
yang dapat memberikan kita edukasi tentang bagaimana sejarah UGM dan
tokoh-tokoh penting yang berjasa atas terbentuk serta berkembangnya Universitas
Gadjah Mada. Tetapi, saat ini masih sedikit mahasiswa UGM yang mengenal museum
kampusnya. Bahkan beberapa dari mereka tidak mengetahui keberadaan museum
tersebut. Sebuah kenyataan yang miris saat mahasiswa tidak mengetahui di mana
tempat yang menyimpan berbagai sejarah berdirinya UGM, kampus mereka sendiri.
Padahal ada banyak cara agar mahasiswa lebih mengenal museumnya. Contohnya saat
Pelatihan Pembelajar Sukses Mahasiswa Baru (PPSMB), mahasiswa baru dapat diajak
ke museum tersebut.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar