Minggu, 21 Agustus 2016

Air Terjun Dholo

Air terjun Dolo 
Alamat: Dusun Besuki, Desa Jugo, Kecamatan Mojo, Kediri, Jawa Timur

Air Terjun Dolo adalah salah satu tempat wisata air terjun yang terletak di Dusun Besuki, Desa Jugo, Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri Jawa Timur. Air terjun ini berada di bagian timur lereng Gunung Wilis (2.850 meter), yang memiliki ketinggian 125 meter dan 1800 meter di atas permukaan laut (dpl). Air terjun Dolo berjarak 4 meter dari air terjun Irenggolo yang dibatasi oleh banyak pepohonan dan hutan, yang juga masih terletak di kawasan Besuki. Debit air yang dicurahakan air terjun ini tidak terlalu deras, namun memiliki suhu air yang sangat dingin.Tumpahan air yang jatuh dari atas terbagi atas tiga bagian, mulai dari bagian yang paling tinggi sekitar 90 meter dan dibawahnya sekitar 2-5 meter. Air terjun Dolo terletak di kawasan pegunungan, sehingga selain suhu udaranya dingin, seringkali kawasan di sekitar air terjun dan akses jalan menuju ke sana tertutup oleh kabut.



Akses :
Air terjun Dolo bejarak kurang lebih 25 kilometer dari pusat Kota Kediri dan dapat ditempuh 2 jam dari Pare Kabupaten Kediri. Untuk menuju ke air terjun Dolo, jika dari pusat Kota Kediri ke arah barat lalu melalui Pohsarang. Akses jalan menuju ke air terjun Dolo berliku-liku karena terletak di kawasan pegunungan. Namun pemerintah Kabupaten Kediri telah membangun sarana jalan yang lebih halus dan lebar dari sebelumnya, sehingga lebih memudahkan para pengunjung yang datang baik dari arah kota Kediri maupun dari arah Ponorogo . Setelah sampai di tempat parkir, perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki.Untuk mencapai lokasi air terjun Dolo, pengunjung diharuskan melewati dan menuruni ratusan hingga ribuan anak tangga yang berjarak kurang lebih 1 kilometer.
Tiket masuk adalah Rp.3000 per orang.

Sejarah Ilmiah :
Menurut cerita penduduk setempat di kawasan air terjun Dolo pada zaman dahulu tepatnya pada zaman kewalian di sekitar air terjun Dolo tepatnya di sebelah kanan air terjun ada sebuah pohon besar yang tergantung di atasnya sebuah benda yang sangat misterius, benda tersebut adakalanya dapat dilihat adakalanya tidak dapat dilihat. Dari kisah itu maka muncullah kata Dolo untuk air terjun tersebut, yang mempunyai arti sesuatu yang tergantung (gemandul).

Keunikan :
Pantangan yang harus dipatuhi para pengunjung di Air Terjun Irenggolo juga berlaku di kawasan air terjun Dolo, yakni tidak boleh bersiul, tidak boleh bertepuk tangan, tidak boleh bersenda gurau berlabihan dan tidak boleh mengambil hasil alam berlebihan seperti tumbuhan. Kemudian bagi mereka-mereka yang hendak berkemah di kawasan air terjun Dolo dianjurkan supaya menancapkan semua benda tajam yang mereka bawa ke tanah. Hal ini menurut penduduk setempat dimaksud supaya mereka terhindar dari gangguan makhuluk-makhluk gaib di kawasan tersebut.
Legenda atau asal usul dari air terjun Irenggolo dan Dolo karena belum ada bukti yang mendukung tentang cerita rakyat tersebut. Namun menurut penduduk setempat mengatakan nama air terjun Dolo berasal dari kata “Gundul Tola Tolo”

Opini :
Menurut saya keadaan wisata air terjun Dolo sudah baik, di depan air terjun ada penjual snack dan minum dan lingkungan di kawasan air terjun sudah terjaga bersih. Semoga kondisi ini terus dijaga oleh petugas dan para wisatawan.

GUNUNG KELUD

Gunung Kelud (sering disalahtuliskan menjadi Kelut dalam bahasa Jawa dalam bahasa Belanda disebut Klut, Cloot, Kloet, atau Kloete) adalah sebuah gunung berapi di Provinsi Jawa Timur Indonesia, yang tergolong aktif.. Kira-kira 27 km sebelah timur pusat Kota Kediri.


Perjalanan ke tempat wisata gunung kelud dari kota kediri memang bisa dibilang lumayan jauh. Dan kunjungan koswisata kali ini adalah kunjungan yang ke sekian kalinya ke gunung yang terakhir meletus pada tahun 2007 kemarin. Perjalanan kami mulai dari Kota Kediri pada siang hari sekitar pukul 13.00, tujuan kami berangkat siang hari adalah karena kami ingin menikmati pemandangan indah yang disajikan di jalan menuju kawah gunung kelud.
Dari arah kediri kami berkendara ke timur, dan skitar 1 jam kurang kami berkendara kami sampai di Kecamatan Wates. Bila anda ingin membawa perbekalan untuk di bawa ke Gunung kelud kami sarankan anda mempersiapkannya di daerah wates ini. Dari wates kami terus melanjudkan perjalanan, karena kami sudah tidak sabar ingin cepat sampai tujuan dan segera menikmati keindahan gunung kelud. Bila anda baru pertama datang ke Gunung Kelud anda tidak perlu cemas atau khawatir akan tersesat karenan banyak penunjuk jalan yang siap memandu anda menuju Gunung Kelud. Rute perjalanan dari Kota kediri menuju Gunung Kelud adalah sebagai berikut:

KEDIRI - PESANTREN - WATES - NGANCAR - DESA SUGIHWARAS - GUNUNG KELUD

Sekitar 35 menit kami berkendara dari Kecamatan Wates tadi kami sampai di pintu gerbang masuk Wisata Gunung kelud. Kami berhenti sebentar untuk membayar tiket masuk. Harga tiket masuknya adalah Rp 5000,- tetapi jika anda berkunjung pada hari Sabtu-Minggu atau hari libur harga tiket naik menjadi Rp 10.000,- . Dari gerbang masuk kami lalu melanjudkan perjalanan kembali, Mulai dari gerbang masuk jalanan semakin menanjak dan berkelok - kelok dan bahkan pada beberapa ruas jalan yang menanjak tajam dan ada yang jalannya sempit.

Sejarah Ilmiah :
Gunung api ini termasuk dalam tipe stratovulkan dengan karakteristik letusan eksplosif Seperti banyak gunung api lainnya di Pulau Jawa Gunung Kelud terbentuk akibat proses subduksi Indo-Australia. terhadap lempeng Eurasia  Sejak sekitar tahun 1300 Masehi, gunung ini tercatat aktif meletus dengan rentang jarak waktu yang relatif pendek (9-25 tahun), menjadikannya sebagai gunung api yang berbahaya bagi manusia.
Kekhasan gunung api ini adalah adanya danau kawah, yang dalam kondisi letusan dapat menghasilkan aliran lahar letusan dalam jumlah besar, dan membahayakan penduduk sekitarnya. Letusan freatik tahun 2007 memunculkan kubah lava yang semakin membesar dan menyumbat permukaan danau, sehingga danau kawah nyaris sirna, menyisakan genangan kecil seperti kubangan air. Kubah lava ini kemudian hancur pada letusan besar di awal tahun 2014.

Puncak-puncak yang ada sekarang merupakan sisa dari letusan besar masa lalu yang meruntuhkan bagian puncak purba. Dinding di sisi barat daya runtuh terbuka sehingga kompleks kawah membuka ke arah itu. Puncak Kelud adalah yang tertinggi, berposisi agak di timur laut kawah. Puncak-puncak lainnya adalah Puncak Gajahmungkur di sisi barat dan Puncak Sumbing di sisi selatan.

Nilai penting/ Keunikan :
Cerita Rakyat Kediri Bagi warga Jawa Timur, Gunung Kelud mempunyai legenda panjang. Menurut Sejarah Gunung Kelud | Legenda Asal-Usul Kelud bukan berasal dari gundukan tanah meninggi secara alami, seperti Gunung Tangkuban Perahu di Bandung, Jawa Barat. asal usul Gunung Kelud terbentuk dari sebuah pengkhianatan cinta seorang putri bernama Dewi Kilisuci terhadap dua raja sakti bernama Mahesa Suro dan Lembu Suro.
Sumber informasi tentang Sejarah Gunung Kelud | Legenda Asal-Usul Kelud
Informasi dari berbagai sumber, kala itu, dikisahkan Dewi Kilisuci anak putri Jenggolo Manik yang terkenal akan kecantikannya dilamar dua orang raja. Namun yang melamar bukan dari bangsa manusia, karena yang satu berkepala lembu bernama Raja Lembu Suro dan satunya lagu berkepala kerbau bernama Mahesa Suro.
 Sejarah Gunung Kelud di lanjutkan dengan adanya sayembara yang tidak mungkin dikerjakan oleh manusia biasa kepada mereka berdua, oleh Dewi Kilisuci sendiri yang bertujuan untuk menolak lamaran tersebut, yaitu membuat dua sumur di atas puncak Gunung Kelud, yang satu harus berbau amis dan yang satunya harus berbau wangi dan harus selesai dalam satu malam atau sampai ayam berkokok.
Akhirnya dengan kesaktian Mahesa Suro dan Lembu Suro, sayembara tersebut disanggupi. Setelah berkerja semalaman di atas Gunung Kelud, kedua-duanya menang dalam sayembara. Tetapi Dewi Kilisuci masih belum mau diperistri. Kemudian Dewi Kilisuci mengajukan satu permintaan lagi. Yakni kedua raja tersebut harus membuktikan dahulu bahwa kedua sumur tersebut benar benar berbau wangi dan amis dengan cara mereka berdua harus masuk ke dalam sumur.

Akhir dari kisah Sejarah Gunung Kelud | Legenda Asal-Usul Kelud
Karena mereka berdua terpedaya dengan rayuan sang Dewi, keduanya pun masuk ke dalam sumur yang sangat dalam tersebut. Begitu mereka sudah berada di dalam sumur, lalu Dewi Kilisuci memerintahkan prajurit Jenggala untuk menimbun keduanya dengan batu. Maka matilah Mahesa Suro dan Lembu Suro di Sumur dari hasil buatannya itu sendiri di atas Gunung Kelud. Tetapi sebelum mati Lembu Suro sempat bersumpah dengan mengatakan (dalam bahasa jawa) “Yoh, wong Kediri mbesuk bakal pethuk piwalesku sing makaping kaping yoiku. Kediri bakal dadi kali, Blitar dadi latar, Tulungagung bakal dadi Kedung”. yang artinya (Ya, orang Kediri besok akan mendapatkan balasanku yang sangat besar. Kediri bakal jadi sungai, Blitar akan jadi daratan dan Tulungagung menjadi danau.

Opini :
Gunung Kelud sangat terkenal akan misterinya dan berdampak besar pada kebiasaan masyarakat sekitar. Karna setelah erupsi tahun 2014 jalan di gunung tersebut jadi rusak. Menurut saya pemerintah harus segera memperbaiki jalan tersebut karena jumlah wisatawan disana terus meningkat. Keberadaan jasa ojek di tengah jalan menuju puncak Kelud sebaiknya di batasi karena menjadi gangguan bagi para pendaki. Saya berharap para wisatawan gunung kelud menjadi semakin banyak dan bisa menjaga kebersihan disana.

Sumber:
http://tempatwisataseru.com/18-tempat-wisata-di-kediri-yang-wajib-dikunjungi/


Senin, 15 Agustus 2016

Tari Seribu Topeng

Tari Seribu Topeng.

Tari seribu topeng adalah kesenian asli Kediri, Jawa Timur. Pertunjukan seni ini rutin di gelar saat hari jadi kota Kediri yaitu pada tanggal 18 Juli 1879 .
Di gelar di Stadion Brawijaya Kediri. Jl. Jenderal Ahmad Yani, Banjaran, Kec. Kota Kediri, Kediri, Jawa Timur 64129





Akses untuk menuju ke stadion Brawijaya dari stasiun Kediri cukup dekat. Para wisatawan bisa menggunakan jasa becak dengan ongkos sekitar Rp.35.000 atau jasa ojek sekitar Rp.20.000 .
Jika para wisatawan datang dari terminal, bisa menggunakan jasa microlet dengan code C turun di pusat kota dan menggunakan jasa ojek dengan ongkos sekitar Rp.35.000 .




Serajah Ilmiah :
Topeng yang digunakan dalam pertunjukan Tari Topeng Panji memiliki ciri yang khas pada kontur wajah, warna, serta bentuk topeng hampir menyerupai Wayang Kulit Purwa. Setiap karakter penokohan dibedakan melalui warna dan ekspresi topeng. Seperti tokoh Prabu Klana Sewandana yang merupakan musuh Sang Panji digambarkan dengan topeng berwarna merah, dengan sorot mata yang menyeramkan, gigi yang menyeringai, serta kumis yang tebal. Sebaliknya, tokoh Panji seorang lelaki bersahaja, digambarkan dengan warna-warna lembut, dengan mata yang bijak, senyum yang lembut, serta tanpa kumis. Dalam legenda diceritakan bahwa Panji adalah seorang Raja di Jawa Timur, yang masih ada kaitannya dengan cerita Ramayana dan Mahabharata. Pada zaman dahulu, cerita tentang Raja Panji tersohor hingga keluar wilayah Malaya. Selain itu, kisah ini juga tergambar pada relief candi di Jawa Timur yang dibangun sekitar abad ke 13.

Keunikan/ Nilai Penting :
"Panji Inukertopati merupakan cucu Raja Airlangga yang jatuh cinta pada kerabatnya sendiri bernama Dewi Sekartaji. Mereka juga kerabat dari Dewi Kilisuci seorang dewi yang tersohor di Kediri. Kisah percintaan inilah yang berkembang di masyarakat Kediri,” kisah Mas Abu panggilan akrab Walikota Kediri.

Dia menambahkan, saking melegendanya cerita itu sehingga muncul berbagai kesenian seperti tari Seribu Topeng Panji dan juga Kesenian Jaranan. 

Budaya inilah yang kini kembali dimunculkan Pemkot Kediri. Tujuannya, untuk mengedukasi masyarakat adanya cerita Panji yang kini mulai ditinggalkan. Tarian Seribu Topeng Panji inilah yang akan dijadikan sebagai Tari Khas Kota Kediri.




Opini :
Menurut saya, masih tidak banyak orang asal Kediri yang tahu bagaimana asal usul tari seribu topeng dan makna dibaliknya. Himbauannya adalah, pemerintah memfasilitasi tempat untuk latihan tari seribu topeng dan memberi infomasi dari bebrbagai karakter topeng panji yang digunakan saat pementasan. Dan sebaiknya tempilan tari ini tidak hanya di tampilkan saat hari jadi kota Kediri saja. Banyak moment yang dapat digunakan untuk melestarikan budaya asli kota Kediri tersebut. Saya berharap, lebih banyak lagi yang tertarik belajar tari ini mulai dari anak-anak hingga dewasa.

Sumber :

Totok Kerot

Totok kerot Kediri

Arca Totok Kerot berada di Jl. Totok Kerot, Bulupasar, Pagu, Kediri, Jawa Timur 64183 .


Akses menuju Arca Totok Kerot dari pusat Kediri memang cukup jauh karna acra tersebut berada di kabupaten Kediri yaitu Pagu.Jadi, para wisatawan harus menuju ke simpang lima gumul terlebih dahulu menggunakan ojek ongkosnya kurang lebih Rp.30.000 . dari simpang lima gumul, mencari ojek lagi hingga ke tempat arca totok kerot sekitar Rp.20.000. 


Sejarah Ilmiah :
Tak diketahui siapa yang memberi nama Totok Kerot pada arca Dwarapala ini. Ada yang menyebutkan nama itu melambangkan kemarahan sang putri (kerot adalah suara gigi beradu saat marah, totok dari bahasa Kawi yang berarti kutukan) yang bukan hanya gagal diperistri namun malah dikutuk menjadi raseksi. Hanya saja tarikan wajahnya mirip senyuman.
Arca Totok Kerot sebelumnya terbenam di bawah tanah ketika ditemukan penduduk pada 1981, dan baru sepenuhnya diangkat pada 2003. Biasanya arca semacam ini ada sepasang, dan dalam jarak yang tak terlalu jauh. Tak jelas apakah pernah dilakukan penggalian untuk menemukan arca Dwarapala yang satunya lagi itu, karena mestinya juga terpendam.



Keunikan Totok Kerot :
Ada sebuah legenda yang melekat di Arca Totok Kerot ini. Dikisahkan dalam sebuah cerita rakyat yang terkenal di Kediri bahwa  sebenarnya Totok Kerot  tersebut adalah penjelmaan puteri cantik dari seorang demang di Lodaya (Lodoyo) Blitar. Yang ingin diperistri oleh Sri Aji Jayabaya. Karena tak mendapatkan restu orang tua, sang puteri nekat datang ke Kediri dan terlibat peperangan dengan pasukan dari Kerajaan Kediri, dimana diceritakan kemenangan akhirnya berpihak kepada sang putri tersebut dan sebagai tuntutan atas kemenangannya, sang puteri berkeras ingin ditemui oleh Prabu Sri Aji Jayabaya, dan apabila keinginan tersebut tak dikabulkan putri tersebut  akan berbuat onar.

Tuntutan sang puteri  tersebut akhirnya di kabulkan oleh Prabu Jayabaya, dimana saat berhasil bertemu dengan Sri Aji Jayabaya dia kembali menyampaikan keinginannya untuk dipersunting. Akan tetapi Prabu  Sri Aji Jayabaya Tetap  menolak keinginan sang puteri dan terjadi perang tanding diantara keduanya. Setelah sang puteri terdesak, Prabu Sri Aji Jayabaya mengeluarkan sabda dengan menyebut sang puteri memiliki kelakuan seperti buto (raksasa), Dan hingga akhirnya terwujudlah sebuah arca raksasa.

Opini :
Menurut saya berada Acra Totok Kerot di kabuaten KEdiri perlu di kembangkan berita keberadaannya lagi. Karna berada di daerah kabupaten, membuat warga tidak banyak yang tahu keberadaannya. Perlu kerjasama antar masyarakat dan pemerintah untuk sama sama lebih mempubliknya eberadaan objek serajah ini. Perlunya juga perbaikan pagar yang mengitari Arca.




Sumber:


Goa Selomangleng

Goa Selomangleng



Goa selomangleng adalah salah satu objek wisata yang terkenal di kota Kediri, Jawa Timur. Beralamat di Jalan Mastrip, Mojoroto, Kediri, Jawa Timur 64115 .

Denah :


Untuk Akses ke Objek wisata tersebut, Jika anda datang ke Kediri dari stasiun, anda bisa menju ke goa Selomangleng menggunakan becak dengan ongkos Rp25.000, Ojek Rp.20.000 . Jika anda sampai dari Terminal Kediri akan lebih murah yaitu menggunakan microlet dengan biaya Rp.4000.






SEJARAH :
Sejarah Goa Selomangleng adalah Goa peninggalan jaman kerajaan Kediri. Terletak di kaki gunung Klothok, sekitar  7 Km arah Barat Kota Kediri. Selomangleng berasal dari kata Selo yang berarti batu dan Mangleng yang artinya menggantung. Diperkirakan Goa Selomangleng merupakan bagian dari bukit Mas Kumambang (emas terapung), akan tetapi kemudian dipisahkan oleh jalan melingkari bukit tersebut, sehingga goa itu dapat dicapai dari dua jurusan. Jika kita mendaki bukit Klotok itu lurus saja tepat setelah menempuh sekitar dua kilometer ke arah puncak bagian tengah, kita dapat menjumpai dan menemukan petilasan Dewi Kilisuci, tepat di sisi air terjun kecil mengalir ke bawah, menjadi sungai kecil. Dewi Kilisuci merupakan salah seorang anak Prabu Erlangga atau Airlangga yang bertakhta di Kediri pada 1035.
Pusat kerajaan Kediri diperkirakan berada di sekitar Goa Selomangleng, ada sebuah daerah Boto Lengket yang sekarang dijadikan markas Brigif (Brigade Infantri) XVI. Di lokasi Boto Lengket dekat desa Bujel itu tanpa sengaja telah ditemukan batu-batu bata berukuran besar terpendam dalam tanah yang mungkin merupakan bekas bahan pondasi bangunan.

Nilai penting / Keunikan :

Goa Selomangleng dipercaya menjadi tempat pertapaan Dewi Kilisuci, beliau  adalah putri mahkota Raja Airlangga yang menolak menerima tahta kerajaan yang diwariskan kepadanya, dan lebih memilih menjauhkan diri dari kehidupan dunia dengan cara melakukan tapabrata di Gua Selomangleng.  Konstruksi Goa Selomangleng yang tidak terlalu menjorok seperti halnya goa di Jawa Timur memudahkan para pengunjung untuk menyusuri kedalamannya. Dalam keremangan cahaya matahari yang menerobos di sela-sela dinding batu, tampak relief halus yang menghiasi seluruh dinding goa. Gua ini terbentuk dari batu andesit hitam yang berukuran cukup besar, bebatuan dalam goa yang kedap air ini sudah menghitam, mungkin terpapar asap dupa dari masa ke masa, membuat relief-relief di dinding semakin samar.

 Informasi tentang arca dan relief di Goa Selomangleng dari Dinas Purbakala maupun Pariwisata Kediri sangat minim sekali, tidak ada informasi lebih detail. Padahal dinding goa banyak terdapat pahatan berupa relief, akan tetapi belum diungkap secara rinci maknanya.
Salah satu relief yang paling menonjol adalah penampakan seorang perempuan cantik yang sedang bertapa. Perempuan itu digambarkan tengah bersila tepat di antara dua ruangan yang berada di kanan-kirinya, Mungkin perempuan cantik ini adalah penggambaran dari Sang Dewi Kilisuci.


Opini :

Goa Selomangleng adalah wisata yang terkenal di kota asal saya yaitu kota Kediri, Jawa Timur. Keberadaan goa yang unik ini menjadi tempat favorite berakhir penak warga sekitar hingga wisatawan dari kota atau negara lain. Menurut saya, dengan banyaknya orang yang berkunjung, perlunya dibangun toilet yang lebih dekat dengan objek wisata tersebut. Perlunya himbauan memakai sepatu untuk yang berminat mendaki goa. Dan penyediaan tempat sampah yang kurang banyak di depan goa. Himbauan saya ada pengurus baik masyarakat adalah lebih menghargai peninggalan sejarah ini dengan cara yang benar seperti tidak mengotori atau memberi koin secara berserakan di dalam goa.

SUMBER :