Totok kerot
Kediri
Arca
Totok Kerot berada di Jl. Totok Kerot, Bulupasar, Pagu, Kediri,
Jawa Timur 64183 .
Akses menuju Arca Totok Kerot dari pusat
Kediri memang cukup jauh karna acra tersebut berada di kabupaten Kediri yaitu
Pagu.Jadi, para wisatawan harus menuju ke simpang lima gumul terlebih dahulu menggunakan ojek ongkosnya kurang lebih Rp.30.000 . dari simpang lima gumul, mencari ojek lagi hingga ke tempat arca totok kerot sekitar Rp.20.000.
Sejarah
Ilmiah :
Tak diketahui siapa yang memberi nama Totok Kerot pada arca Dwarapala ini.
Ada yang menyebutkan nama itu melambangkan kemarahan sang putri (kerot adalah
suara gigi beradu saat marah, totok dari bahasa Kawi yang berarti kutukan) yang
bukan hanya gagal diperistri namun malah dikutuk menjadi raseksi. Hanya saja
tarikan wajahnya mirip senyuman.Arca Totok Kerot sebelumnya terbenam di bawah tanah ketika ditemukan penduduk pada 1981, dan baru sepenuhnya diangkat pada 2003. Biasanya arca semacam ini ada sepasang, dan dalam jarak yang tak terlalu jauh. Tak jelas apakah pernah dilakukan penggalian untuk menemukan arca Dwarapala yang satunya lagi itu, karena mestinya juga terpendam.
Keunikan
Totok Kerot :
Ada sebuah
legenda yang melekat di Arca Totok Kerot ini. Dikisahkan dalam sebuah cerita
rakyat yang terkenal di Kediri bahwa sebenarnya Totok Kerot
tersebut adalah penjelmaan puteri cantik dari seorang demang di Lodaya
(Lodoyo) Blitar. Yang ingin diperistri oleh Sri Aji Jayabaya. Karena tak
mendapatkan restu orang tua, sang puteri nekat datang ke Kediri dan terlibat
peperangan dengan pasukan dari Kerajaan Kediri, dimana diceritakan kemenangan
akhirnya berpihak kepada sang putri tersebut dan sebagai tuntutan atas
kemenangannya, sang puteri berkeras ingin ditemui oleh Prabu Sri Aji Jayabaya,
dan apabila keinginan tersebut tak dikabulkan putri tersebut akan berbuat
onar.
Tuntutan
sang puteri tersebut akhirnya di kabulkan oleh Prabu Jayabaya, dimana
saat berhasil bertemu dengan Sri Aji Jayabaya dia kembali menyampaikan
keinginannya untuk dipersunting. Akan tetapi Prabu Sri Aji Jayabaya Tetap
menolak keinginan sang puteri dan terjadi perang tanding diantara
keduanya. Setelah sang puteri terdesak, Prabu Sri Aji Jayabaya mengeluarkan
sabda dengan menyebut sang puteri memiliki kelakuan seperti buto (raksasa), Dan
hingga akhirnya terwujudlah sebuah arca raksasa.
Opini :
Menurut saya
berada Acra Totok Kerot di kabuaten KEdiri perlu di kembangkan berita
keberadaannya lagi. Karna berada di daerah kabupaten, membuat warga tidak
banyak yang tahu keberadaannya. Perlu kerjasama antar masyarakat dan pemerintah
untuk sama sama lebih mempubliknya eberadaan objek serajah ini. Perlunya juga
perbaikan pagar yang mengitari Arca.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar