Senin, 15 Agustus 2016

Totok Kerot

Totok kerot Kediri

Arca Totok Kerot berada di Jl. Totok Kerot, Bulupasar, Pagu, Kediri, Jawa Timur 64183 .


Akses menuju Arca Totok Kerot dari pusat Kediri memang cukup jauh karna acra tersebut berada di kabupaten Kediri yaitu Pagu.Jadi, para wisatawan harus menuju ke simpang lima gumul terlebih dahulu menggunakan ojek ongkosnya kurang lebih Rp.30.000 . dari simpang lima gumul, mencari ojek lagi hingga ke tempat arca totok kerot sekitar Rp.20.000. 


Sejarah Ilmiah :
Tak diketahui siapa yang memberi nama Totok Kerot pada arca Dwarapala ini. Ada yang menyebutkan nama itu melambangkan kemarahan sang putri (kerot adalah suara gigi beradu saat marah, totok dari bahasa Kawi yang berarti kutukan) yang bukan hanya gagal diperistri namun malah dikutuk menjadi raseksi. Hanya saja tarikan wajahnya mirip senyuman.
Arca Totok Kerot sebelumnya terbenam di bawah tanah ketika ditemukan penduduk pada 1981, dan baru sepenuhnya diangkat pada 2003. Biasanya arca semacam ini ada sepasang, dan dalam jarak yang tak terlalu jauh. Tak jelas apakah pernah dilakukan penggalian untuk menemukan arca Dwarapala yang satunya lagi itu, karena mestinya juga terpendam.



Keunikan Totok Kerot :
Ada sebuah legenda yang melekat di Arca Totok Kerot ini. Dikisahkan dalam sebuah cerita rakyat yang terkenal di Kediri bahwa  sebenarnya Totok Kerot  tersebut adalah penjelmaan puteri cantik dari seorang demang di Lodaya (Lodoyo) Blitar. Yang ingin diperistri oleh Sri Aji Jayabaya. Karena tak mendapatkan restu orang tua, sang puteri nekat datang ke Kediri dan terlibat peperangan dengan pasukan dari Kerajaan Kediri, dimana diceritakan kemenangan akhirnya berpihak kepada sang putri tersebut dan sebagai tuntutan atas kemenangannya, sang puteri berkeras ingin ditemui oleh Prabu Sri Aji Jayabaya, dan apabila keinginan tersebut tak dikabulkan putri tersebut  akan berbuat onar.

Tuntutan sang puteri  tersebut akhirnya di kabulkan oleh Prabu Jayabaya, dimana saat berhasil bertemu dengan Sri Aji Jayabaya dia kembali menyampaikan keinginannya untuk dipersunting. Akan tetapi Prabu  Sri Aji Jayabaya Tetap  menolak keinginan sang puteri dan terjadi perang tanding diantara keduanya. Setelah sang puteri terdesak, Prabu Sri Aji Jayabaya mengeluarkan sabda dengan menyebut sang puteri memiliki kelakuan seperti buto (raksasa), Dan hingga akhirnya terwujudlah sebuah arca raksasa.

Opini :
Menurut saya berada Acra Totok Kerot di kabuaten KEdiri perlu di kembangkan berita keberadaannya lagi. Karna berada di daerah kabupaten, membuat warga tidak banyak yang tahu keberadaannya. Perlu kerjasama antar masyarakat dan pemerintah untuk sama sama lebih mempubliknya eberadaan objek serajah ini. Perlunya juga perbaikan pagar yang mengitari Arca.




Sumber:


Tidak ada komentar:

Posting Komentar