Senin, 24 Oktober 2016

Pura Vaikuntha Vyomantara

                                                           Pura Vaikuntha Vyomantara
Pura Vaikuntha Vyomantara berada di komplek Pangkalan TNI AU Adi Sucipto Janti Sleman Jogjakarta. Pura ini tidak saja diperuntukkan untuk warga di kesatuan TNI AU, namun juga sebagai Pura untuk umum di mana umat dari di luar juga dapat mengikuti persembahyangan di Pura ini yang biasanya dilaksanakan tepat pada pukul 17.00 setiap rerahinan Purnama dan Tilem. Pura Vaikuntha Vyomantara letaknya yang berada di dalam komplek Pangkalan TNI mengharuskan kita melewati pos penjagaan, tapi cukup dengan mengatakan akan ke Pura maka kita dipersilahkan untuk lewat. Bangunan pura sangat luas dan saat ini masih berada dalam tahap pengembangan fasilitas-fasilitas pendukungnya. Pura Vaikuntha Vyomantara di Pangkalan TNI AU Adisutjipto yogyakarta,dibangun diatas Lahan seluas + 5000 m2 ( 50 Are ) yang  berlokasi di Pangkalan TNI AU Adisutjipto, Bantul,  Yogyakarta yang bersebelahan dengan Museum Dirgantara Mandala TNI AU Yogyakarta. Dalam perawatan  pura sehari-hari dilaksanakan oleh   pembinaan mental TNI AU, bersama-sama dengan Paguyuban Umat Hindu Lanud Adisutjipto “Dharma Laksana” sebagai pengempon pura . 
Alamat: Banguntapan, Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta 55198

 Akses: Perjalanan dari Jogja kira-kira membutuhkan waktu 20 menit dan jalur yang dilewati adalah jalan kearah barat dari terminal Jombor. Jarak menuju Pura sekitar 7 km dari terminal. Odalan di Pura ini dilaksanakan pada Tilem ke wolu, sehari sebelum hari raya Imlek. Penyungsung Pura kebanyakan adalah umat setempat. Pura berdiri pada lahan yang cukup luas dan telah memiliki fasilitas pendukung berupa gedung pertemuan dan penyimpanan serta kamar kecil. Selain kegiatan persembahyangan di Pura ini juga diadakan kegiatan diskusi rutin setiap minggu yang dilaksanakan oleh para pemudanya.

Sejarah:
Nama Pura “Vaikuntha  Vyomantara”

Vaikuntha  artinya Inkarnasi Shri Wisnu, yang diliputi oleh Maya, tanaman Suci atau Shri Wisnulah yang menyatukan ke-33 Dewa yang menjaga semesta alam.
Vyomantara  artinya  Angkasa, Loka, Luhuring Acintya

Jadi Pura Vaikuntha Vyomantara artinya  alam dimana dewa Wisnu mencapai kesempurnaan tertinggi, luhuring Acintya,pura angkasa yang penuh dengan tanaman suci dan tempat untuk mencapai ketenangan,kebijaksanaan dan pengetahuan suci ( kitab Suci Wisnu Purana )

Upacara Pawedalan pura Vaikuntha Vyomantara

Hari Pawedalan Pura Vaikuntha Vyomantara  di Pangkalan TNI AU Adisutjipto Yogyakarta dilaksanakan setiap tahun sekali bertepatan dengan Purnama  yaitu “ Purnamaning Sasih Kedasa

Pura  Vaikuntha Vyomantara di Lanud Adisutjipto  Yogyakarta  dibangun atas kebutuhan  umat Hindu yang  berdinas dan bertugas  di Pangkalan  TNI AU Adisutjipto  Yogyakarta,di samping itu  juga merupakan  kebijakan dari pimpinan TNI Angkatan Udara untuk menyiapkan sarana tempat ibadah bagi prajurit TNI beserta keluarganya  yang beragama Hindu dalam bentuk Pura, Mengingat di pangkalan TNI AU Adisutjipto belum Memiliki pura sebagai tempat untuk melakukan persembahyangan, Pembinaan Mental bagi Prajurit TNI AU beserta keluarganya,Karbol AAU,dan Siswa Sekolah penerbang khususnya  yang beragama Hindu ,untuk itu sangat dibutuhkan adanya tempat Ibadah/pura.

Pura Vaikuntha Vyomantara  di Pangkalan TNI AU Adisujtipto Yogyakarta dirintis dan didirikan dalam waktu yang cukup panjang mulai  tahun 1997 sampai tepatnya  23 Mei 2007 dapat dilaksanakannya proses peletakan Batu pertama berdirinya Pura Vaikuntha Vyomantara oleh komandan Pangkalan TNI AU Adisutjipto Marsma TNI Benyamin Dandel,S.IP selaku Komandan pangkalan TNI AU Adisutjipto. Pada acara peletakan batu pertama berdirinya  Pura  Vaikuntha Vyomantara  dihadiri oleh seluruh Pejabat dilingkungan Lanud Adisutjipto, PHDI DIY,PHDI Kabupaten dan Kota Se-DIY dan Peguyuban Umat Hindu lanud Adisutjipto “Dharma laksana” dan masyarakar Hindu sekitarnya.


Nilai Penting/Keunikan :
Berdasarkan keterangan pengurus Pura atau disebut dengan Pengempon Pura, Vaikuntha Vyomantara di­bangun atas kebutuhan umat Hindu yang berdinas dan bertugas di Pangkalan TNI AU Adisutjipto Yogya­karta. Di samping itu didi­rikannya pura ini juga me­ru­pakan kebijakan dari pim­pinan TNI Angkatan Udara untuk menyiapkan sarana tempat ibadah bagi prajurit TNI beserta keluarganya yang beragama Hindu dalam bentuk Pura, mengingat di pangkalan TNI AU Adisutjipto belum memiliki pura sebagai tempat untuk melakukan persembahyangan, pem­binaan mental bagi Prajurit TNI AU beserta keluarganya, Karbol AAU, dan Siswa Se­kolah penerbang khususnya yang beragama Hindu.

Opini :
Bangunan pura ini indah dan menjadi tempat ibadah yang nyaman dan aman bagi umat beragama hindu, keunikan pura yang berada di kawasan TNI semoga dapat betul –betul dapat dimanfaatkan dan difungsikan dengan sebaik-bainya Untuk melaksanaakan fungsi pembinaan mental ( Bintal ) bagi prajurit TNI AU beserta keluarganya, para Karbol  AAU, Siswa Sekolah penerbang khususnya yag beragama Hindu untuk dapat berperan dalam menyiapkan insan prajurit yang Sapta Marga, Pancasilais serta memiliki mental yang prima.

Senin, 03 Oktober 2016

Museum Wayang Kekayon

                                         Museum Wayang Kekayon Yogyakarta
Museum Wayang Kekayon Yogyakarta adalah museum mengenai wayang yang ada di kota Yogyakarta, tepatnya di Jl. Raya Yogya-Wonosari Km. 7, kurang lebih 1 km dari Ring Road Timur. Museum yang didirikan pada tahun 1990 ini memiliki koleksi berbagai wayang dan topengserta menampilkan sejarah wayang yang diperkenalkan mulai dari abad ke-6 sampai abad ke-20. Wayang-wayang di dalam museum ini terbuat baik dari kulit, kayu, kain, maupun kertas.
Sama halnya dengan museum Wayang di Jakarta, museum ini mempunyai beberapa jenis wayang, seperti: wayang Purwa, wayang Madya (menceritakan era pasca perang Baratayuda), wayang Thengul, wayang Klithik (mengisahkan Damarwulan dan Minakjinggo),wayang beber, wayang Gedhog (cerita Dewi Candrakirana), wayang Suluh (mengenai sejarah perjuangan kemerdekaan Indonesia), dan lain lain. Berkaitan dengan wayang Purwa, museum ini memiliki beberapa poster yang menggambarkan strategi perang yang dipakai dalam perang Baratayuda antara keluarga Pandawa dan Kurawa, yaitu: strategi Sapit Urang dan strategi Gajah.
Biaya Masuk
·         Pelajar/umum: Rp. 7.000,-/orang 
·         Wisatawan asing: Rp. 10.000,-/orang
·         Biaya membawa kamera: Rp. 10.000,-
·         Rombongan: via konfirmasi ke pengelola museum
Jam Buka Museum
·         Selasa – Minggu pukul 08.00 - 15.00 WIB
·         Hari Senin: Tutup
Kontak
·         Alamat: Jl. Raya Yogya - Wonosari Km. 7, No. 277 Bantul Yogyakarta
·         Telp. (0274) 2672900, 379058, 0811255151
·         Email: museumwayangkekayon@gmail.com  
·         Facebook: Museum Wayang Kekayon Yogyakarta 
Akses: 



Lokasi Museum Kekayon yang tepat berada tepat di jalan utama penghubung Kota Yogyakarta dengan Kabupaten Gunung Kidul, memudahkan akses menuju museum ini. Dari bandara Adi Sucipto, museum ini berjarak 6 Kilometer. Sedangkan dari terminal bus Giwangan berjarak 5 kilometer. Bila Bila ditempuh dari stasiun Tugu, Malioboro, dan Keraton Yogyakarta sekitar 10 Kilometer. Anda dapat menggunakana kendaraan pribadi, angkutan umum jurusan Yogyakarta-Wonosari, atau taksi untuk lebih cepatnya.

Sejarah:
Pendiri Museum Wayang Kekayon adalah Soejono Prawirohadikusumo. Inspirasi museum diperoleh saat studi di Gronigen, Belanda pada tahun 1966-1967. Pada waktu itu seorang direktur Rijksmuseum, Amsterdam mengemukakan adalah dosa bila di Yogyakarta tidak memiliki museum wayang dan mendirikan museum pribadi bukanlah persoalan kaya atau berduit, tetapi persoalan motivasi, ketekunan, dan kesabaran.
Contoh konkret adalah seorang amtenar di Purworejo berbekal ketekunan yang luar biasa dapat mempunyai koleksi yang sangat besar dan bernilai; di kemudian hari dihadiahkan kepada Museum Nasional di Jakarta. Amtenar tersebut bukan seorang miliarder, dia hanya seorang pegawai biasa. Namun selama puluhan tahun dia membeli koleksi dari sisa gajinya. Keberhasilannya mengoleksi adalah berkat ketekunan, kesabaran, motivasi, dan panjangnya tahun.
Demikian ucapan direktur tersebut telah memberi inspirasi kepada sang pendiri untuk mewujudkan sebuah museum wayang di Yogyakarta. Setelah melalui waktu yang cukup panjang yakni seperempat abad kemudian Museum Wayang Kekayon pun akhirnya berdiri dan diresmikan oleh Gubernur DIY pada waktu itu yaitu Paku Alam VIII pada tanggal 5 Januari 1990. Museum mulai beroperasi sepenuhnya 1,5 tahun kemudian.
 



Keunikan:

Didalam museum ini terdapat 101 wayang kurawa lengkap dan berbagai patung wayang serta cerita singkatnya di tempel di kaca . Alur dari wayang pertama hingga modern terdapat dalam museum ini. dengan hanya membayar 7.000 kita sudah dapat guide yang menjelaskan dan kita dapat bertanya tentang wayang yang ada disana. Tidak hanya wayang, ada juga beberapa lukisan wayang yang menggambarkan sebuah cerita.

Karakter wayang :
Hanoman.

Hanoman dalam pewayangan Jawa merupakan putera Bhatara Guru yang menjadi murid dan anak angkat Bhatara Bayu. Hanoman sendiri merupakan tokoh lintas generasi sejak zaman Rama sampai zaman Jayabaya.

Kelahiran


Pentas Ramayana di Candi Prambanan, YogyakartaPentas Ramayana di Candi Prambanan, YogyakartaAnjani adalah puteri sulung Resi Gotama yang terkena kutukan sehingga berwajah kera. Atas perintah ayahnya, ia pun bertapa telanjang di telaga Madirda. Suatu ketika, Batara Guru dan Batara Narada terbang melintasi angkasa. Saat melihat Anjani, Batara Guru terkesima sampai mengeluarkan air mani. Raja para dewa pewayangan itu pun mengusapnya dengan daun asam (Bahasa Jawa: Sinom) lalu dibuangnya ke telaga. Daun sinom itu jatuh di pangkuan Anjani. Ia pun memungut dan memakannya sehingga mengandung. Ketika tiba saatnya melahirkan, Anjani dibantu para bidadari kiriman Batara Guru. Ia melahirkan seekor bayi kera berbulu putih, sedangkan dirinya sendiri kembali berwajah cantik dan dibawa ke kahyangan sebagai bidadari.

Mengabdi pada Sugriwa


SugriwaSugriwaBayi berwujud kera putih yang merupakan putera Anjani diambil oleh Batara Bayu lalu diangkat sebagai anak. Setelah pendidikannya selesai, Hanoman kembali ke dunia dan mengabdi pada pamannya, yaitu Sugriwa, raja kera Gua Kiskenda. Saat itu, Sugriwa baru saja dikalahkan oleh kakaknya, yaitu Subali, paman Hanoman lainnya. Hanoman berhasil bertemu Rama dan Laksmana, sepasang pangeran dari Ayodhya yang sedang menjalani pembuangan. Keduanya kemudian bekerja sama dengan Sugriwa untuk mengalahkan Subali, dan bersama menyerang negeri Alengka membebaskan Sita, istri Rama yang diculik Rahwana murid Subali.

Melawan Alengka


Pertama-tama Hanoman menyusup ke istana Alengka untuk menyelidiki kekuatan Rahwana dan menyaksikan keadaan Sita. Di sana ia membuat kekacauan sehingga tertangkap dan dihukum bakar. Sebaliknya, Hanoman justru berhasil membakar sebagian ibu kota Alengka. Peristiwa tersebut terkenal dengan sebutan Hanoman Obong. Setelah Hanoman kembali ke tempat Rama, pasukan kera pun berangkat menyerbu Alengka. Hanoman tampil sebagai pahlawan yang banyak membunuh pasukan Alengka, misalnya Surpanaka (Sarpakenaka) adik Rahwana.

Tugas untuk Hanoman


Dalam pertempuran terakhir antara Rama kewalahan menandingi Rahwana yang memiliki Aji Pancasunya, yaitu kemampuan untuk hidup abadi. Setiap kali senjata Rama menewaskan Rahwana, seketika itu pula Rahwana bangkit kembali. Wibisana , adik Rahwana yang memihak Rama segera meminta Hanoman untuk membantu. Hanoman pun mengangkat Gunung Ungrungan untuk ditimpakan di atas mayat Rahwana ketika Rahwana baru saja tewas di tangan Rama untuk kesekian kalinya. Melihat kelancangan Hanoman, Rama pun menghukumnya agar menjaga kuburan Rahwana. Rama yakin kalau Rahwana masih hidup di bawah gencetan gunung tersebut, dan setiap saat bisa melepaskan roh untuk membuat kekacauan di dunia.
Beberapa tahun kemudian setelah Rama meninggal, roh Rahwana meloloskan diri dari Gunung Ungrungan lalu pergi ke Pulau Jawa untuk mencari reinkarnasi Sita, yaitu Subadra adik Kresna. Kresna sendiri adalah reinkarnasi Rama. Hanoman mengejar dan bertemu Bima, adiknya sesama putera angkat Bayu. Hanoman kemudian mengabdi kepada Kresna. Ia juga berhasil menangkap roh Rahwana dan mengurungnya di Gunung Kendalisada. Di gunung itu Hanoman bertindak sebagai pertapa.

Anggota Keluarga


Berbeda dengan versi aslinya, Hanoman dalam pewayangan memiliki dua orang anak. Yang pertama bernama Trigangga yang berwujud kera putih mirip dirinya. Konon, sewaktu pulang dari membakar Alengka, Hanoman terbayang-bayang wajah Trijata, puteri Wibisana yang menjaga Sita. Di atas lautan, air mani Hanoman jatuh dan menyebabkan air laut mendidih. Tanpa sepengetahuannya, Baruna mencipta buih tersebut menjadi Trigangga. Trigangga langsung dewasa dan berjumpa dengan Bukbis, putera Rahwana. Keduanya bersahabat dan memihak Alengka melawan Rama. Dalam perang tersebut Trigangga berhasil menculik Rama dan Laksmana namun dikejar oleh Hanoman. Narada turun melerai dan menjelaskan hubungan darah di antara kedua kera putih tersebut. Akhirnya, Trigangga pun berbalik melawan Rahwana.
Putera kedua Hanoman bernama Purwaganti , yang baru muncul pada zaman Pandawa. Ia berjasa menemukan kembali pusaka Yudistira yang hilang bernama Kalimasada. Purwaganti ini lahir dari seorang puteri pendeta yang dinikahi Hanoman, bernama Purwati.

Kematian


Hanoman berusia sangat panjang sampai bosan hidup. Narada turun mengabulkan permohonannya, yaitu "ingin mati", asalkan ia bisa menyelesaikan tugas terakhir, yaitu merukunkan keturunan keenam Arjuna yang sedang terlibat perang saudara. Hanoman pun menyamar dengan nama Resi Mayangkara dan berhasil menikahkan Astradarma, putera Sariwahana, dengan Pramesti, puteri Jayabaya. Antara keluarga Sariwahana dengan Jayabaya terlibat pertikaian meskipun mereka sama-sama keturunan Arjuna. Hanoman kemudian tampil menghadapi musuh Jayabaya yang bernama Yaksadewa, raja Selahuma. Dalam perang itu, Hanoman gugur, moksa bersama raganya, sedangkan Yaksadewa kembali ke wujud asalnya, yaitu Batara Kala, sang dewa kematian.

Opini:


Museum wayang ini sudah bagus tetapi tempatnya yang cukup jauh dari pusat kota. biaya masuknya lebih mahal dari museum yang lain tetapi kita memang sudah mendapatkan guide yang mengantar kita selama didalam museum. Pelayanannya juga ramah dan tempatnya bersih tetapi kurang terang jika memasuki sore. Semoga tempat ini lebih direnovasi dan ditambah lagi fasilitasnya sehingga akan menambah jumlah wisatawan yang berkunjung.




Sumber:

http://sobatjogja.com/wisata-sejarah-dari-museum-wayang-kekayon-yogyakarta/
https://gudeg.net/direktori/590/museum-wayang-kekayon.html
https://www.facebook.com/notes/wayang-nusantara-indonesian-shadow-puppets/anoman-hanuman-dalam-pewayangan-jawa/225512641109/


Museum UGM

Museum UGM

Definisi:
Universitas Gadjah Mada (UGM) merupakan salah satu universitas tertua di Indonesia yang tentunya memiliki banyak sejarah. Sejarah ini tidak luput dari kisah-kisah para pejuang bangsa dan pendidikan nasional. Oleh karena itu, Universitas Gadjah Mada ini juga disebut sebagai Universitas Perjuangan, Universitas Nasional, Universitas Kerakyatan, Universitas Pancasila, dan bahkan Universitas Kebudayaan. Untuk menjaga kelima jati diri Universitas Gadjah Mada tersebut, maka dibangunlah sebuah sarana yang efektif dan efisien untuk senantiasa mentransformasikan kelima jati diri itu, yaitu Museum UGM.

Denah:
Alamat: Universitas Gajah Mada, Bulaksumur, Blok D-6 & D-7, Depok, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta
Telepon: (0274) 588688
Jam Buka:

Selasa
09.00–16.00
Rabu
09.00–16.00
Kamis
09.00–16.00
Jumat
09.00–16.00
Sabtu
Tutup
Minggu
Tutup
Senin
09.00–16.00


Akses:
Akses menuju museum UGM cukup mudah, karenaletak museum yang didalam komplek GSP. 
Jika wisatawan akan berkunjung ke museum UGM sampai jogja menggunakan kereta, dapat berhenti si stasiun Tugu maupun Lempuyangan. 

Dari stasiun Lempuyangan, wisatawan dapat menunggunakan jasa ojek seharga 30.000 dan taxi 50.000. Untuk stasiun Tugu memakai biaya transport yang sama tetapi terkadang lebih mahal sampai selisih harga 10.000.

Sejarah :

Universitas Gadjah Mada (UGM) adalah universitas negeri tertua dan terbesar di Indonesia. Dalam sejarah pendiriannya, UGM tidak terlepas dari peran para tokoh  pejuang dan pendiri bangsa dalam memperjuangkan dan mempertahankan kemerdekaan negara Indonesia. Berbagai tokoh pejuang perang kemerdekaan telah berjasa melahirkan Universitas Gadjah Mada. Maka tidak heran bila Universitas Gadjah Mada dikatakan sebagai Universitas perjuangan dan berkerakyatan. Di samping itu, UGM juga menjadi media transformatif dalam bidang keilmuan, kemasyarakatan, dan kebangsaan. Dengan peran yang dimiliki oleh UGM telah mendekatkan diri dengan masyarakat karena telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dalam perjalanan perjuangan kemerdekaan. Dokumentasi yang melimpah tentang sumbangsih UGM baik dalam pengabdian masyarakat, pendidikan, dan penelitian perlu dikenalkan, dikelola, dan dibudidayakan supaya tetap terpelihara. Sehingga, masyarakat bisa mengenal lebih dekat lagi melalui rekam jejak UGM dan sumbangsihnya dari masa ke masa.

Sejarah berdirinya Universitas Gadjah Mada (UGM) tidak terlepas dari peran para tokoh pejuang kemerdekaan Indonesia. Kiprah UGM dari berdiri hingga saat ini menjadi tongak sejarah dan dinamika kehidupan berbangsa dan bernegara di bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian. UGM lahir tidak semata-mata untuk pendidikan dan pengajaran tetapi sebagai tongak kebangkitan pendidikan nasional. Lahirnya UGM pada tanggal 19 Desember 1949 sebagai salah satu bukti kebangkitan pendidikan nasional di Yogyakarta. Pasca agresi Militer Belanda ke-2, 19 Desember 1948, menyebabkan lumpuhnya Ibu kota Republik Indonesia di Yogyakarta. Dalam hal ini, gagasan lahirnya UGM sebagai universitas perjuangan, universitas nasional, universitas Pancasila, Universitas Kerakyatan dan Universitas Kebudayaan menjadi bagian yang integral dan fundamental dalam proses perjalanan bangsa. Sri Sultan HB IX berperan secara signifikan dalam pendidikan dengan membuka keraton sebagai tempat belajar dan mengajar yang selanjutnya menjadi cikal bakal lahirnya UGM. Perjalanan UGM dalam mengukir peradaban dan sumbangsihnya di bidang keilmuan, kebangsaan, pendidikan, pengabdian, dan penelitian sampai sejauh ini masih belum banyak dipahami oleh masyarakat dan kalangan civitas akademika UGM sendiri.

Keunikan:
Yang menarik, di museum ini ada Ruang Barry, Barrack Obama kecil. Di dalam ruangan tersebut,  terdapat tempat tidur yang pernah digunakan Obama. Pada waktu libur panjang puasa tahun 1967-1969, Barrack Obama sering berkunjung ke Yogyakarta dan menginap di rumah Iman Soetiknjo, paman tirinya.
Museum yang satu ini tergolong unik. Karena bangunannya yang berbentuk rumah kuno khas Jawa dan lokasinya yang strategis,  di kompleks universitas.Sejauh ini, antusiasme masyarakat cukup tinggi. Ini terlihat dari banyaknya pengunjung yang datang. Mulai pelajar sekolah dasar sampai turis asing. Pada beberapa bulan yang lalu, ada belasan warga pelajar Amerika Serikat yang exchange ke Yogyakarta dan menyempatkan diri mengunjungi museum. Bahkan Maya Soetoro, adik Barrack Obama Juni 2014 lalu menyempatkan diri mampir ke Museum UGM. Saat itu, Maya Soetoro merasa senang bisa mengunjungi Yogyakarta, setelah 23 tahun yang lalu.
Museum UGM diresmikan pada Dies Natalis UGM ke-64, tepatnya pada 19 Desember 2013. Kehadiran Museum UGM
ini menambah jumlah museum yang dimiliki UGM. Yakni, Museum Biologi, Museum Peta, Museum Gumuk Pasir (Geospasial) Parangtritis, Museum Kayu Wanagama, dan Museum Paleoantropologi. Dengan adanya Museum UGM, saat ini di DIY terdapat 45 buah museum. Karena, dari jumlah itu, 33 museum telah masuk organisasi museum yang diberi nama Badan Musyawarah Museum (Barahmus) DIY.

Opini:


Menurut saya museum UGM sudah menjadi museum yang cuup baik dengan sudah cukup anyak koleksi yang dapat memberikan kita edukasi tentang bagaimana sejarah UGM dan tokoh-tokoh penting yang berjasa atas terbentuk serta berkembangnya Universitas Gadjah Mada. Tetapi, saat ini masih sedikit mahasiswa UGM yang mengenal museum kampusnya. Bahkan beberapa dari mereka tidak mengetahui keberadaan museum tersebut. Sebuah kenyataan yang miris saat mahasiswa tidak mengetahui di mana tempat yang menyimpan berbagai sejarah berdirinya UGM, kampus mereka sendiri. Padahal ada banyak cara agar mahasiswa lebih mengenal museumnya. Contohnya saat Pelatihan Pembelajar Sukses Mahasiswa Baru (PPSMB), mahasiswa baru dapat diajak ke museum tersebut. 

Sumber:


Minggu, 21 Agustus 2016

Air Terjun Dholo

Air terjun Dolo 
Alamat: Dusun Besuki, Desa Jugo, Kecamatan Mojo, Kediri, Jawa Timur

Air Terjun Dolo adalah salah satu tempat wisata air terjun yang terletak di Dusun Besuki, Desa Jugo, Kecamatan Mojo Kabupaten Kediri Jawa Timur. Air terjun ini berada di bagian timur lereng Gunung Wilis (2.850 meter), yang memiliki ketinggian 125 meter dan 1800 meter di atas permukaan laut (dpl). Air terjun Dolo berjarak 4 meter dari air terjun Irenggolo yang dibatasi oleh banyak pepohonan dan hutan, yang juga masih terletak di kawasan Besuki. Debit air yang dicurahakan air terjun ini tidak terlalu deras, namun memiliki suhu air yang sangat dingin.Tumpahan air yang jatuh dari atas terbagi atas tiga bagian, mulai dari bagian yang paling tinggi sekitar 90 meter dan dibawahnya sekitar 2-5 meter. Air terjun Dolo terletak di kawasan pegunungan, sehingga selain suhu udaranya dingin, seringkali kawasan di sekitar air terjun dan akses jalan menuju ke sana tertutup oleh kabut.



Akses :
Air terjun Dolo bejarak kurang lebih 25 kilometer dari pusat Kota Kediri dan dapat ditempuh 2 jam dari Pare Kabupaten Kediri. Untuk menuju ke air terjun Dolo, jika dari pusat Kota Kediri ke arah barat lalu melalui Pohsarang. Akses jalan menuju ke air terjun Dolo berliku-liku karena terletak di kawasan pegunungan. Namun pemerintah Kabupaten Kediri telah membangun sarana jalan yang lebih halus dan lebar dari sebelumnya, sehingga lebih memudahkan para pengunjung yang datang baik dari arah kota Kediri maupun dari arah Ponorogo . Setelah sampai di tempat parkir, perjalanan dilanjutkan dengan berjalan kaki.Untuk mencapai lokasi air terjun Dolo, pengunjung diharuskan melewati dan menuruni ratusan hingga ribuan anak tangga yang berjarak kurang lebih 1 kilometer.
Tiket masuk adalah Rp.3000 per orang.

Sejarah Ilmiah :
Menurut cerita penduduk setempat di kawasan air terjun Dolo pada zaman dahulu tepatnya pada zaman kewalian di sekitar air terjun Dolo tepatnya di sebelah kanan air terjun ada sebuah pohon besar yang tergantung di atasnya sebuah benda yang sangat misterius, benda tersebut adakalanya dapat dilihat adakalanya tidak dapat dilihat. Dari kisah itu maka muncullah kata Dolo untuk air terjun tersebut, yang mempunyai arti sesuatu yang tergantung (gemandul).

Keunikan :
Pantangan yang harus dipatuhi para pengunjung di Air Terjun Irenggolo juga berlaku di kawasan air terjun Dolo, yakni tidak boleh bersiul, tidak boleh bertepuk tangan, tidak boleh bersenda gurau berlabihan dan tidak boleh mengambil hasil alam berlebihan seperti tumbuhan. Kemudian bagi mereka-mereka yang hendak berkemah di kawasan air terjun Dolo dianjurkan supaya menancapkan semua benda tajam yang mereka bawa ke tanah. Hal ini menurut penduduk setempat dimaksud supaya mereka terhindar dari gangguan makhuluk-makhluk gaib di kawasan tersebut.
Legenda atau asal usul dari air terjun Irenggolo dan Dolo karena belum ada bukti yang mendukung tentang cerita rakyat tersebut. Namun menurut penduduk setempat mengatakan nama air terjun Dolo berasal dari kata “Gundul Tola Tolo”

Opini :
Menurut saya keadaan wisata air terjun Dolo sudah baik, di depan air terjun ada penjual snack dan minum dan lingkungan di kawasan air terjun sudah terjaga bersih. Semoga kondisi ini terus dijaga oleh petugas dan para wisatawan.

GUNUNG KELUD

Gunung Kelud (sering disalahtuliskan menjadi Kelut dalam bahasa Jawa dalam bahasa Belanda disebut Klut, Cloot, Kloet, atau Kloete) adalah sebuah gunung berapi di Provinsi Jawa Timur Indonesia, yang tergolong aktif.. Kira-kira 27 km sebelah timur pusat Kota Kediri.


Perjalanan ke tempat wisata gunung kelud dari kota kediri memang bisa dibilang lumayan jauh. Dan kunjungan koswisata kali ini adalah kunjungan yang ke sekian kalinya ke gunung yang terakhir meletus pada tahun 2007 kemarin. Perjalanan kami mulai dari Kota Kediri pada siang hari sekitar pukul 13.00, tujuan kami berangkat siang hari adalah karena kami ingin menikmati pemandangan indah yang disajikan di jalan menuju kawah gunung kelud.
Dari arah kediri kami berkendara ke timur, dan skitar 1 jam kurang kami berkendara kami sampai di Kecamatan Wates. Bila anda ingin membawa perbekalan untuk di bawa ke Gunung kelud kami sarankan anda mempersiapkannya di daerah wates ini. Dari wates kami terus melanjudkan perjalanan, karena kami sudah tidak sabar ingin cepat sampai tujuan dan segera menikmati keindahan gunung kelud. Bila anda baru pertama datang ke Gunung Kelud anda tidak perlu cemas atau khawatir akan tersesat karenan banyak penunjuk jalan yang siap memandu anda menuju Gunung Kelud. Rute perjalanan dari Kota kediri menuju Gunung Kelud adalah sebagai berikut:

KEDIRI - PESANTREN - WATES - NGANCAR - DESA SUGIHWARAS - GUNUNG KELUD

Sekitar 35 menit kami berkendara dari Kecamatan Wates tadi kami sampai di pintu gerbang masuk Wisata Gunung kelud. Kami berhenti sebentar untuk membayar tiket masuk. Harga tiket masuknya adalah Rp 5000,- tetapi jika anda berkunjung pada hari Sabtu-Minggu atau hari libur harga tiket naik menjadi Rp 10.000,- . Dari gerbang masuk kami lalu melanjudkan perjalanan kembali, Mulai dari gerbang masuk jalanan semakin menanjak dan berkelok - kelok dan bahkan pada beberapa ruas jalan yang menanjak tajam dan ada yang jalannya sempit.

Sejarah Ilmiah :
Gunung api ini termasuk dalam tipe stratovulkan dengan karakteristik letusan eksplosif Seperti banyak gunung api lainnya di Pulau Jawa Gunung Kelud terbentuk akibat proses subduksi Indo-Australia. terhadap lempeng Eurasia  Sejak sekitar tahun 1300 Masehi, gunung ini tercatat aktif meletus dengan rentang jarak waktu yang relatif pendek (9-25 tahun), menjadikannya sebagai gunung api yang berbahaya bagi manusia.
Kekhasan gunung api ini adalah adanya danau kawah, yang dalam kondisi letusan dapat menghasilkan aliran lahar letusan dalam jumlah besar, dan membahayakan penduduk sekitarnya. Letusan freatik tahun 2007 memunculkan kubah lava yang semakin membesar dan menyumbat permukaan danau, sehingga danau kawah nyaris sirna, menyisakan genangan kecil seperti kubangan air. Kubah lava ini kemudian hancur pada letusan besar di awal tahun 2014.

Puncak-puncak yang ada sekarang merupakan sisa dari letusan besar masa lalu yang meruntuhkan bagian puncak purba. Dinding di sisi barat daya runtuh terbuka sehingga kompleks kawah membuka ke arah itu. Puncak Kelud adalah yang tertinggi, berposisi agak di timur laut kawah. Puncak-puncak lainnya adalah Puncak Gajahmungkur di sisi barat dan Puncak Sumbing di sisi selatan.

Nilai penting/ Keunikan :
Cerita Rakyat Kediri Bagi warga Jawa Timur, Gunung Kelud mempunyai legenda panjang. Menurut Sejarah Gunung Kelud | Legenda Asal-Usul Kelud bukan berasal dari gundukan tanah meninggi secara alami, seperti Gunung Tangkuban Perahu di Bandung, Jawa Barat. asal usul Gunung Kelud terbentuk dari sebuah pengkhianatan cinta seorang putri bernama Dewi Kilisuci terhadap dua raja sakti bernama Mahesa Suro dan Lembu Suro.
Sumber informasi tentang Sejarah Gunung Kelud | Legenda Asal-Usul Kelud
Informasi dari berbagai sumber, kala itu, dikisahkan Dewi Kilisuci anak putri Jenggolo Manik yang terkenal akan kecantikannya dilamar dua orang raja. Namun yang melamar bukan dari bangsa manusia, karena yang satu berkepala lembu bernama Raja Lembu Suro dan satunya lagu berkepala kerbau bernama Mahesa Suro.
 Sejarah Gunung Kelud di lanjutkan dengan adanya sayembara yang tidak mungkin dikerjakan oleh manusia biasa kepada mereka berdua, oleh Dewi Kilisuci sendiri yang bertujuan untuk menolak lamaran tersebut, yaitu membuat dua sumur di atas puncak Gunung Kelud, yang satu harus berbau amis dan yang satunya harus berbau wangi dan harus selesai dalam satu malam atau sampai ayam berkokok.
Akhirnya dengan kesaktian Mahesa Suro dan Lembu Suro, sayembara tersebut disanggupi. Setelah berkerja semalaman di atas Gunung Kelud, kedua-duanya menang dalam sayembara. Tetapi Dewi Kilisuci masih belum mau diperistri. Kemudian Dewi Kilisuci mengajukan satu permintaan lagi. Yakni kedua raja tersebut harus membuktikan dahulu bahwa kedua sumur tersebut benar benar berbau wangi dan amis dengan cara mereka berdua harus masuk ke dalam sumur.

Akhir dari kisah Sejarah Gunung Kelud | Legenda Asal-Usul Kelud
Karena mereka berdua terpedaya dengan rayuan sang Dewi, keduanya pun masuk ke dalam sumur yang sangat dalam tersebut. Begitu mereka sudah berada di dalam sumur, lalu Dewi Kilisuci memerintahkan prajurit Jenggala untuk menimbun keduanya dengan batu. Maka matilah Mahesa Suro dan Lembu Suro di Sumur dari hasil buatannya itu sendiri di atas Gunung Kelud. Tetapi sebelum mati Lembu Suro sempat bersumpah dengan mengatakan (dalam bahasa jawa) “Yoh, wong Kediri mbesuk bakal pethuk piwalesku sing makaping kaping yoiku. Kediri bakal dadi kali, Blitar dadi latar, Tulungagung bakal dadi Kedung”. yang artinya (Ya, orang Kediri besok akan mendapatkan balasanku yang sangat besar. Kediri bakal jadi sungai, Blitar akan jadi daratan dan Tulungagung menjadi danau.

Opini :
Gunung Kelud sangat terkenal akan misterinya dan berdampak besar pada kebiasaan masyarakat sekitar. Karna setelah erupsi tahun 2014 jalan di gunung tersebut jadi rusak. Menurut saya pemerintah harus segera memperbaiki jalan tersebut karena jumlah wisatawan disana terus meningkat. Keberadaan jasa ojek di tengah jalan menuju puncak Kelud sebaiknya di batasi karena menjadi gangguan bagi para pendaki. Saya berharap para wisatawan gunung kelud menjadi semakin banyak dan bisa menjaga kebersihan disana.

Sumber:
http://tempatwisataseru.com/18-tempat-wisata-di-kediri-yang-wajib-dikunjungi/


Senin, 15 Agustus 2016

Tari Seribu Topeng

Tari Seribu Topeng.

Tari seribu topeng adalah kesenian asli Kediri, Jawa Timur. Pertunjukan seni ini rutin di gelar saat hari jadi kota Kediri yaitu pada tanggal 18 Juli 1879 .
Di gelar di Stadion Brawijaya Kediri. Jl. Jenderal Ahmad Yani, Banjaran, Kec. Kota Kediri, Kediri, Jawa Timur 64129





Akses untuk menuju ke stadion Brawijaya dari stasiun Kediri cukup dekat. Para wisatawan bisa menggunakan jasa becak dengan ongkos sekitar Rp.35.000 atau jasa ojek sekitar Rp.20.000 .
Jika para wisatawan datang dari terminal, bisa menggunakan jasa microlet dengan code C turun di pusat kota dan menggunakan jasa ojek dengan ongkos sekitar Rp.35.000 .




Serajah Ilmiah :
Topeng yang digunakan dalam pertunjukan Tari Topeng Panji memiliki ciri yang khas pada kontur wajah, warna, serta bentuk topeng hampir menyerupai Wayang Kulit Purwa. Setiap karakter penokohan dibedakan melalui warna dan ekspresi topeng. Seperti tokoh Prabu Klana Sewandana yang merupakan musuh Sang Panji digambarkan dengan topeng berwarna merah, dengan sorot mata yang menyeramkan, gigi yang menyeringai, serta kumis yang tebal. Sebaliknya, tokoh Panji seorang lelaki bersahaja, digambarkan dengan warna-warna lembut, dengan mata yang bijak, senyum yang lembut, serta tanpa kumis. Dalam legenda diceritakan bahwa Panji adalah seorang Raja di Jawa Timur, yang masih ada kaitannya dengan cerita Ramayana dan Mahabharata. Pada zaman dahulu, cerita tentang Raja Panji tersohor hingga keluar wilayah Malaya. Selain itu, kisah ini juga tergambar pada relief candi di Jawa Timur yang dibangun sekitar abad ke 13.

Keunikan/ Nilai Penting :
"Panji Inukertopati merupakan cucu Raja Airlangga yang jatuh cinta pada kerabatnya sendiri bernama Dewi Sekartaji. Mereka juga kerabat dari Dewi Kilisuci seorang dewi yang tersohor di Kediri. Kisah percintaan inilah yang berkembang di masyarakat Kediri,” kisah Mas Abu panggilan akrab Walikota Kediri.

Dia menambahkan, saking melegendanya cerita itu sehingga muncul berbagai kesenian seperti tari Seribu Topeng Panji dan juga Kesenian Jaranan. 

Budaya inilah yang kini kembali dimunculkan Pemkot Kediri. Tujuannya, untuk mengedukasi masyarakat adanya cerita Panji yang kini mulai ditinggalkan. Tarian Seribu Topeng Panji inilah yang akan dijadikan sebagai Tari Khas Kota Kediri.




Opini :
Menurut saya, masih tidak banyak orang asal Kediri yang tahu bagaimana asal usul tari seribu topeng dan makna dibaliknya. Himbauannya adalah, pemerintah memfasilitasi tempat untuk latihan tari seribu topeng dan memberi infomasi dari bebrbagai karakter topeng panji yang digunakan saat pementasan. Dan sebaiknya tempilan tari ini tidak hanya di tampilkan saat hari jadi kota Kediri saja. Banyak moment yang dapat digunakan untuk melestarikan budaya asli kota Kediri tersebut. Saya berharap, lebih banyak lagi yang tertarik belajar tari ini mulai dari anak-anak hingga dewasa.

Sumber :

Totok Kerot

Totok kerot Kediri

Arca Totok Kerot berada di Jl. Totok Kerot, Bulupasar, Pagu, Kediri, Jawa Timur 64183 .


Akses menuju Arca Totok Kerot dari pusat Kediri memang cukup jauh karna acra tersebut berada di kabupaten Kediri yaitu Pagu.Jadi, para wisatawan harus menuju ke simpang lima gumul terlebih dahulu menggunakan ojek ongkosnya kurang lebih Rp.30.000 . dari simpang lima gumul, mencari ojek lagi hingga ke tempat arca totok kerot sekitar Rp.20.000. 


Sejarah Ilmiah :
Tak diketahui siapa yang memberi nama Totok Kerot pada arca Dwarapala ini. Ada yang menyebutkan nama itu melambangkan kemarahan sang putri (kerot adalah suara gigi beradu saat marah, totok dari bahasa Kawi yang berarti kutukan) yang bukan hanya gagal diperistri namun malah dikutuk menjadi raseksi. Hanya saja tarikan wajahnya mirip senyuman.
Arca Totok Kerot sebelumnya terbenam di bawah tanah ketika ditemukan penduduk pada 1981, dan baru sepenuhnya diangkat pada 2003. Biasanya arca semacam ini ada sepasang, dan dalam jarak yang tak terlalu jauh. Tak jelas apakah pernah dilakukan penggalian untuk menemukan arca Dwarapala yang satunya lagi itu, karena mestinya juga terpendam.



Keunikan Totok Kerot :
Ada sebuah legenda yang melekat di Arca Totok Kerot ini. Dikisahkan dalam sebuah cerita rakyat yang terkenal di Kediri bahwa  sebenarnya Totok Kerot  tersebut adalah penjelmaan puteri cantik dari seorang demang di Lodaya (Lodoyo) Blitar. Yang ingin diperistri oleh Sri Aji Jayabaya. Karena tak mendapatkan restu orang tua, sang puteri nekat datang ke Kediri dan terlibat peperangan dengan pasukan dari Kerajaan Kediri, dimana diceritakan kemenangan akhirnya berpihak kepada sang putri tersebut dan sebagai tuntutan atas kemenangannya, sang puteri berkeras ingin ditemui oleh Prabu Sri Aji Jayabaya, dan apabila keinginan tersebut tak dikabulkan putri tersebut  akan berbuat onar.

Tuntutan sang puteri  tersebut akhirnya di kabulkan oleh Prabu Jayabaya, dimana saat berhasil bertemu dengan Sri Aji Jayabaya dia kembali menyampaikan keinginannya untuk dipersunting. Akan tetapi Prabu  Sri Aji Jayabaya Tetap  menolak keinginan sang puteri dan terjadi perang tanding diantara keduanya. Setelah sang puteri terdesak, Prabu Sri Aji Jayabaya mengeluarkan sabda dengan menyebut sang puteri memiliki kelakuan seperti buto (raksasa), Dan hingga akhirnya terwujudlah sebuah arca raksasa.

Opini :
Menurut saya berada Acra Totok Kerot di kabuaten KEdiri perlu di kembangkan berita keberadaannya lagi. Karna berada di daerah kabupaten, membuat warga tidak banyak yang tahu keberadaannya. Perlu kerjasama antar masyarakat dan pemerintah untuk sama sama lebih mempubliknya eberadaan objek serajah ini. Perlunya juga perbaikan pagar yang mengitari Arca.




Sumber: